Kamis, 23 Desember 2010

Menteri Jangan Ragu Terima Tiket

FINAL AFF 2010
Kamis, 23 Desember 2010 | 11:52 WIB

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengimbau para menteri dan pejabat negara tidak ragu menerima tiket undangan menonton laga tim nasional Indonesia melawan Malaysia pada final Piala AFF.
Sebelum rapat kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/12/2010), Sudi memberikan penjelasan kepada media massa bahwa kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para menteri dalam pertandingan Piala AFF adalah sebagai undangan dan tidak perlu dipermasalahkan.
Bahwa kehadiran Presiden memberikan semangat kepada tim nasional, untuk dapat lebih memberikan semangat dan termotivasi
Apalagi, menurut Sudi, royal box atau tribune kehormatan di Stadion Gelora Bung Karno memang tidak disewakan kepada publik dan dikhususkan bagi tempat menonton para undangan kehormatan.
karena royal box itu dikhususkan untuk para undangan. para menteri dan pejabat lain tidak perlu ragu mendapat undangan untuk hadir menonton timnas.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M Jasin mengimbau pejabat negara yang mendapatkan tiket gratis menonton laga tim nasional Indonesia pada Piala AFF di Gelora Bung Karno Senayan untuk melapor ke KPK.
Jasin mengacu kepada Pasal 12B UU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang secara tegas melarang pejabat negara menerima gratifikasi dalam bentuk apa pun termasuk diskon, pemberian uang, entertainment, tiket pesawat dan akomodasi hotel, serta bentuk pemberian apa pun yang dapat diuangkan.
Menurut Jasin, tiket gratis pertandingan sepak bola pun termasuk dalam gratifikasi yang nilainya bisa diuangkan. Jasin meminta pejabat dan penyelenggara negara untuk taat hukum dengan segera melaporkan pemberian tersebut ke KPK.
Presiden dan Ny Ani Yudhoyono dua kali menonton partai semifinal pertandingan Piala AFF ketika Indonesia melawan Filipina. Kehadiran Presiden itu beserta rombongan besar perangkat kepresidenan termasuk juga staf khusus presiden serta menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar